yakni sakit perut akut (datangnya tibatiba)dan kronik (berulang, paling sedikit sebulan sekali selama 3 bulan).
• Kepentingan untuk pengobatan, yakni :
• Sakit perut bedah, yaitu keadaan di mana sakit perut yang timbul memerlukan tindakan pembedahan' seperti 'up"lOititit(tahitian noni juice depok), invaginasi (masuknya sebagian usus ke dalam usus lain sehingga
menimbulkan penyumbatan)' dan sebagainya.
Apabila tidak segera ditangani, gangguan ini bisa mengakibatkan kematian.
Sakit perut nonbedah, yaitu dengan pengobatan medis saja sakit perut bisa diatasi, seperti diare, intoleransi laktoia (tidak tahan terhadap laktosa,/susu), dan sebagainya.
Pada dasarnya, ada 3 penyebab sakit perut yang mengakibatkan gangguan kesehatan pada anak:
• Kelainan organik dalam tubuh, yang terbagi menjadi :
Kelainan saluran makanan, yakni pengaruh"perubahan pola makan (misalnya, dari susu ke makanan padat), gangguan pencernaan dan penyerapan makanan (sembelit dan diare), gangguan aliran makanan (valvulus atau usus terputar), invaginasi, hernia (usus atau bagian tubuh sekitar usus masuk ke dalam kantung buahzakar,dan po_ lip usus), infeksi usus (apendisitis, ileitis, dan kolltis), serta infeksi parasit dalam usus (paling sering cacing dan jamur).
Kelainan saluran kemih, yakni gangguan aliran (kelainan bawaan atau adanya batuidan infeksi kencing saluran kemih.
Kelainan batu dalam hati dan saluran empedu, yakni hepatitis dan saluran empedu.
Kelainan organik dan sistematik dari luar rongga perut. Kelainan di atas sekat rongga dada, seperti pneumonia (radang paru), pleuriils (radang selaput paru), dan kelainan jantung bisa menimbulkan gejala sakit perut. Kelainan sistematik sering terjadi akibat adanya gangguan pada saraf dan otot (spasmofilia), kelainan Oarih 1tzukemia;, Oan epilepsi (kejang) perut.Untuk Informasi lebih lanjut Kunjungi link berikut ini www.tahitiannonijuiceindonesia.net/distributor-resmi/tahitian-noni-juice-jakarta-agen-resmi-penyedia-produk-asli-dan-bergaransi/
• Kelainan non organik. Umumnya, kalau sudah dilakukan pemeriksaan secara teliti dan ternyata penyebab organik tidak ditemukan pada tubuh penderita, faktor non organik (kejiwaan) pun patut dicurigai.
• Kepentingan untuk pengobatan, yakni :
• Sakit perut bedah, yaitu keadaan di mana sakit perut yang timbul memerlukan tindakan pembedahan' seperti 'up"lOititit(tahitian noni juice depok), invaginasi (masuknya sebagian usus ke dalam usus lain sehingga
menimbulkan penyumbatan)' dan sebagainya.
Apabila tidak segera ditangani, gangguan ini bisa mengakibatkan kematian.
Sakit perut nonbedah, yaitu dengan pengobatan medis saja sakit perut bisa diatasi, seperti diare, intoleransi laktoia (tidak tahan terhadap laktosa,/susu), dan sebagainya.
Pada dasarnya, ada 3 penyebab sakit perut yang mengakibatkan gangguan kesehatan pada anak:
• Kelainan organik dalam tubuh, yang terbagi menjadi :
Kelainan saluran makanan, yakni pengaruh"perubahan pola makan (misalnya, dari susu ke makanan padat), gangguan pencernaan dan penyerapan makanan (sembelit dan diare), gangguan aliran makanan (valvulus atau usus terputar), invaginasi, hernia (usus atau bagian tubuh sekitar usus masuk ke dalam kantung buahzakar,dan po_ lip usus), infeksi usus (apendisitis, ileitis, dan kolltis), serta infeksi parasit dalam usus (paling sering cacing dan jamur).
Kelainan saluran kemih, yakni gangguan aliran (kelainan bawaan atau adanya batuidan infeksi kencing saluran kemih.
Kelainan batu dalam hati dan saluran empedu, yakni hepatitis dan saluran empedu.
Kelainan organik dan sistematik dari luar rongga perut. Kelainan di atas sekat rongga dada, seperti pneumonia (radang paru), pleuriils (radang selaput paru), dan kelainan jantung bisa menimbulkan gejala sakit perut. Kelainan sistematik sering terjadi akibat adanya gangguan pada saraf dan otot (spasmofilia), kelainan Oarih 1tzukemia;, Oan epilepsi (kejang) perut.Untuk Informasi lebih lanjut Kunjungi link berikut ini www.tahitiannonijuiceindonesia.net/distributor-resmi/tahitian-noni-juice-jakarta-agen-resmi-penyedia-produk-asli-dan-bergaransi/
• Kelainan non organik. Umumnya, kalau sudah dilakukan pemeriksaan secara teliti dan ternyata penyebab organik tidak ditemukan pada tubuh penderita, faktor non organik (kejiwaan) pun patut dicurigai.